Minggu, 26 Februari 2012

Drama

ini hasil karya gua yang asal-asalan karena waktunya mepet banget...
cekidot :)


Ramuan ajaib
Drama ini mengisahkan tentang seorang anak yang pemalas, anak itu bernama tika. Ia berusaha untuk mencari jalan pintas agar bisa hafal semua rumus matematika tanpa belajar. Meskipun teman- temannya telah mengajak untuk belajar bersama, tetapi tika menolaknya, apakah yang akan terjadi pada tika??. Inilah drama pendek dari kelompok kami yang berjudul “ ramuan ajaib”.
Tika diperankan oleh:
Dini diperankan oleh:
Buk guru diperankan oleh:
Nenek diperankan oleh:
Ibu tika diperankan oleh:
Pada suatu hari , bu guru memberi tahu kepada  anak muridnya bahwa 2 hari lagi aka nada ulangan matematika. Tika pun merasa gelisah, ia memutar otak untuk menemukan 1000 cara hafal rumus tanpa sibuk – sibuk menghafalnya. Sesampai dirumah, tika hanya duduk manis didepan teras rumahnya, sambil bergumam “ ndeee,, baa caro lae ko?”
(tiba-tiba ibu datang)
Ibu          : tika ngapain kamu bengong disini?
Tika        : “ eh gak ada bu,hehhe….” (cengar-cengir gak jelas)
Ibu          : gak ada tugas untuk besok tik? Koko kmau santai banget?”
Tika        : nggak kok bu, besok itu hari bebas tugas kata buk guru”
Ibu          : nggak? ( ibu tika bingung dan bergumam” emank ada ya hari bebas tugas?”)
Tika pun beranjak dari tempat duduknyadan menuju kekamarnya. Ia menutup pintu kamarnya rapat-rapat dan menguncinya. Tika melanjutkan lamunannya setelah beberapa jam kemudian, akhirnya tika mendapat ide , ia meletakkan buku matematikanya dibawah bantal dan berharap ketika ia tidur , semua rumus yang ada dalam buku itu akan pindah kedalam otaknya… hmm benar-benar ide yang bodoh kan teman-teman ? Meskipun ide itu kita anggap ide yang bodoh , tetapi tidak bagi tika , pada malam hari, ketika ia akan tidur , ia benar-benar melakukan ide nya itu.
Tika        : semoga rumusnya lengket ke otak .( harap tika dengan semangat)
Keesokan paginya…
Ibu          : tika…. Bangun nak, udah pagi ,… cepat mandi sana..( sambil menggedor-gedor pintuu kamar tika)
Tika        : hoam…nyamm…nyamm…. Iya buuu….
Dimeja makan……
Nenek     : makan yang banyak , biar cucu nenek cepat gede dan pintar ….
Tika        : nggak ah nek,, kemaren tika makan banyak, eaktu lagi belajar, dikelas tika malah sakit perut nek.
Nenek     : sakit perut? Masuk angin ya cucu nenek?
Tika        : ih.. Nenek, udah makan masak skait perut karena masuk anginsih, sakit perut pengen ke wc nek….
Nenek     : oohhhh….. Gitu toh…. Hahha ya udah , tika nggak usah makan aja kalau begitu ..
Tika        : waahh nenek gimana sih..                      
Ibu          : udah tika , maklum nenek udah tua, cepetan sarapannya ntar terlambat lho…
Tika        : iya bu..
Sesampainya disekolah terlihat dini sedang sibuk-sibuk mengangsur-angsur menghafal rumus.
Tika        : din.. Ngapain ngomong-ngomong sendiri gitu?
Dini        : ye tika, bukan ngomong –ngomong sendiri gitu, tapi lagi ngehafal nich…
Tika        : ouhhhh..
Dini        : kamu kok santai banget tik? Udah hafal ya?         
Tiks        : nggk? ( tika berusaha untuk mencoba mengingat salah satu rumus, tetapi tidak bisa.)
Dini        :  dihafal dong tik, waktunya tinggal sehari lho..
Tika        : iya tenang aja..
Sepulang sekolah, tika kembali pusing memikirkan cara-car jitu agar ia bisa hafal rumus sekejab mata. Sore itu, ketika tika sedang tidur-tiduran dikamar, ia mendengar ibu dan nenek sedang berbincang-bincang diruang tengah..
Nenek     :  neng..mau dengar cerita ibu nggak?
Ibu          : noleh.. Cerita apa sih nek?
Nenek     : tentang ramuan ajaib..
Ibu          : ramuan ajaib apa sih bu? ( ibu penasaran)
Nenek     : ya, ramuan ajaib yang pernah ibu buat pada masa kecil dulu untuk cepat menghafal rumus matematika.
Didalam kamar, tika langsung mendekati pintu kamarnya dan menempelkan daun telinganya ke pintu.
Ibu          : memangnya ada ramuan ajaib seperti itu bu?
Nenek     : dengar dulu cerita ibu… dulu ibu ketika seumuran tika, ibu mirip sekali dengan tika. Ibu itu malas sekali kalau di suruh belajar. Kemudian ketika menjelang ulangan ibu bingung karena tidak pernah belajar. Tapi ibu tidak putus asa, ibu berfikir untuk mendapatkan cara yang cepat agar hafal rumus-rumus matematika. Setelah beberapa lama berfikir, akhirnya ibu menemukan ide cemerlang.
Ibu          :  ide apa itu bu?                            
Nenek     : ibu membuat ramuan ajaib dengan harapan dapat hafal rumus-rumus matematika. Ramuan ajaib itu terdiri dari air putih, gula, garam dan abu dari catatan rumus-rumus matematika yang telah ibu bakar. Kemudian ibu  campur jadi satu dengan air lalu ibu minum.
ibu          : hasilnya bu?
Nenek     : waduh kepala ibu jadi pusing dan perut ibu terasa mual.
Ibu           : terus?
Kriiing……kriiiing……kriiiing(suara telepon berdering)
Nenek     :  neng itu teleponya berdering!
Ibu          : ya, ceritanya di lanjutkan besok saja ya nek.
Nenek     : ya, ibu tidur dulu ya neng (nenek berjalan menuju kamar)
Dengan hati tanpa kekhawatiran menghadapi ulangan matematika besok, tika melangkah tenang menuju rumah. Di depan gerbang sekolah, dini telah menunggu tika untuk mengajaknya belajar bersama.
Dini        :  tik! Ke mana?kerumah ku yuk..
Tika        : buat apa ke rumahmu.tangannya berkacak pinggang
Dini        :  ya belajar dong, besok kan ulangan matematika, banyak rumus yang harus di hafal lo!
Tika        : kamu saja yang belajar, aku tidak perlu melakukannya.
Dini        : kok bisa begitu?
Tika        : tentu bisa, karena aku telah mendapatkan resep mujarab dari nenekku.
Dini        : resep apa sih?
Tika        :  resep agar sukses ulangan.
Dini        : alaa…ah, paling juga disuruh belajar.
Tika        : wah, kamu salah, pokoknya ini rahasia.
Dini        : dasar pelit. jangan-jangan nenekmu dukun.
Tika        : jangan sembarangan ya, kita lihat saja besok.
Malam telah tiba, tika sibuk mempersiapkan bahan-bahan untuk ramuan ajaibnya. Catatan matematika, segelas air putih, gula, dan garam. Dengan hati-hati Tika membakar catatan lembar demi lembar matematikanya. Kemudian dengan hati-hati tika memasukkan gula, garam dan abu ke dalm gelas yang berisi air. Tiba-tiba suara ibu memanggil.
Ibu          : tika sedang apa kamu di kamar nak?kok ada bau benda terbakar dari kamarmu.
Tika terperanjat mendengar ibunya dari ruang tengah. Dia mendekat ke pintu mengamati lubang kunci dengan seksama, ia memastikan pintunya telah terkunci.
Tika        : tika tidak apa-apa kok bu, tika hanya menyiapkan untuk ulangan besok kok bu.
Tika mengaduk ramuan ajaibnya, kemudian meminumnya.
Tika        : huekk..kk!ternyata rasanya tidak enak. Bagaimana nenek dulu meminumnya ya?
Tika  meminumnya sekali lagi.
Tika        : huek..kk!huekk..kk!
Ibu          :  tok…tok….tok…..tika, ada apa nak?suara ibu di depan pintu
Tika        :  uhuk..kk!uhuk…kk!tika hanya tersedak kok bu.
Ibu          : buka pintunya nak, ini ibu bawakan susu hangat untukmu.
Tika membuka pintu dengan perasaan takut ketahuan ibunya.
Ibu          : benar, kamu tidak apa-apa?
Tika        : tidak apa-apa kok bu.
Ibu          : ini susunya, ibu letakkan di meja belajar.
Tika        :  ya bu terima kasih. tika masih ketakutan
Ibu keluar dari kamar tika, tika kembali menutup pintunya sambil mengelus dadanya.
Tika        : kuteruskan nggak ya?……ku teruskan nggak ya?….ah…daripada susah-susah menghafal mendingan kuteruskan saja.
tika  mencoba meminumnya sekali lagi.
Tika        : glek…glek….huekk…kk!huek…kk. Aku benar-benar tidak dapat meminumnya.
Tika  tampak pasrah, wajahnya sedikit pucat dan kepalanya pusing .
Tika        : bukankah nenek dulu merasa mual dan pusing? Artinya ramuan ini mulai bekerja.
Dengan perasaan sedikit gembira, tika memilih untuk tidur berharap besok rumus-rumus matemetika melekat di kepalanya.
Hari sudah pagi, tika masih tidur di kamarnya. Berkali-kali ibunnya mengetuk pintu dengan perasaan khawatir.
Ibu          :  tika (tok……tok…..tok), tika(tok….tok….tok)
Tidak ada jawaban dari kamar tika. Kemudian ibu membuka pintu kamar tika. Ibu melihat tika masih terbaring di tempat tidurnya. Ibu mendekati tika dan memegang keningnya.
Ibu          : kamu sakit nak?
Tika        : nggak kok bu.. Itu cuma efek..hehe..
keesokan harinya disekolah , saat ulangan sedang berlangsung…
Tika        : aduhhh…..(tika mengaduh kesakitan)
Dini        : sssst.. Tika kamu kenapa?
Tika        : aku sakit perut..
Dini        : lho.. Kamu belum sarapan ya?
Tika        : udah kok..
tiba-tiba prettt… disuasana yang hening tika mengeluarkan gas yang berbau busuk dan bersuara aneh .. Mendadak suasana kelas menjadi ribut karena mendengar tika kentut .
Dini        : huua.. Tika kentut buk…ihh jorok….
Tika        : nggak….nggak…. Bukan aku….bukan tika buk..
Dini        : iya buk tika yang kentuut buk
Tika        : eeee dini,, nggak da orang kentut dow…
Bu guru  ; hus… sudah…sudah… jangan ribut…tika, kamu sakit?
Tika        : iya bu..perut tika sakit…
Bu guru  : ya sudah, ibu akan menelepon orang tua kamu , sebaiknya kamu istirahat dirumah saja ya tik…
Tika        :  iya buk..
buk guru pun menelepon ibu tika,
Bu guru  ;  halo… assalamualaikum bu…         
Bu tika   : waalaikumussalam
Bu guru  : ini saya bu guru tika, tika sakit bu,, sebaiknya tika istirahat dulu.
Ibu tika   : oh ya.. Terima kasih bu.. Saya akan menjemput tika..
Tak lama kemudian tika dijemput oleh ibunya . Setibanya dirumah, ibu bertanya kepada tika
Ibu: kenapa kamu tidak jujur kepada ibu tadi pagi tika? Katanya tidak sakit ? Kamu kenapa sih nak?
Tika        : tika…..tika takut bu..
Ibu          : takut kenpa tika?
Tikaa      : takut ibu marah, karena tika berbuat hal yang bodoh dan mengakibatkan tika sakit.
Ibu          : lho … emaknya tika melakukan hal bodoh apa?
Tika        : tika mau cerita sama nenek aja.. Ada yang mau tika tanyain sama nenek bu..
Ibu pergi meninggalkan tika, sambil memanggil nenek,, dan kemudian nenek datang.
Nenek     : cucu nenek kenapa?koko bisa sakit?
Tika        : tika minum ramuan ajaib nenek?
Nenek     : ramuan ajaib apa?
Tika        : ini nek( sambil menunujukan sisa ramuannya kepada nenek)
Nenek     : kamu buat ramuan ini? Siapa yang ngajarin ?
Tika        : kemaren tika mendengar nenek sedang bercerita tentang ramuan ajaib kepada ibu, makanya tika coba..
Nenek     : hhahahaha….
Tika        : lho… kok nenek ketawa sih?( heran)
Nenek     : oh…ternyata itu yang membuat kamu sakit?
Tika        : iya..kok bisa ya nek ?
Nenek     : waduh..pasti kamu belum mendengar dengan lengkap cerita nenek waktu itu. Setelah minum ramuan itu, nenek masih ikut ulangan, dan hasilnya nenek mendapat nilai tiga.
Tika        : ha???? Tiga ??? ( tika terkejut )
Nenek     : ya… tiga ..
Tika        : lho..bukannya nenek pandai matematika??
Nenek     : ya…nenek pandai matematika karena… (cerita nenek terputus karena ada suara ketukan pintu. Tok…..tok….tok… )
Ternyata yang datang adalah bu guru dan dini. Mereka pun masuk kekamar tika dan berbincang-bincang.
Bu guru : bagaimana keadaan mu tika?
Tika        : udah agak mendingan kok bu..
Dini        : oh ya tik…. Emangnya kamu sakit karena apa sih?
Tika        : hmmmm…..gara-gara “ramuan ajaib” (tika tersipu malu)
Bu guru : maksud kamu ramuan ajaib itu apa tika?
Nenek     : itu lho….ramuan yang terbuat dari campuran gula,garam,air, dan abu dari catatan rumus-rumus matematika.
Bu guru : hahahahaha….ya ampun…kamu ini ada-ada saja tik..
Dini        : owh…jadi itu ramuan ajaibmu…hahahaha…
Tika        : udah ah…kan aku malu…owh ya nek..lanjutkan dong ceritanya yang tadi..
Nenek     : owh…iya..iya..setelah itu nenek rajin belajar agar semua rumus matematika dapat melekat di kepala, tidak dengan meminumnya. Kalau kamu ingin pintar matematika, kamu harus banyak belajar dan menghafal.
Tika        : iya nek…tika akan berusaha untuk mencobanya..
Bu guru : betul kata nenek….nah…tika,dini..ingat, tidak ada jalan pintas untuk menjadi pintar, semua harus dimulai dengan kerja keras.
Tika dan dini : iya buk..
Bu guru : nah…sekarang tika istirahat saja dulu…ibu pulang dulu ya…
Bu guru dan dini pun berpamitan. Semenjak kejadian itu, tika menjadi lebih rajin belajar karena ia telah sadar bahwa untuk menjadi pintar itu ya harus belajar.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar