cekidot :)
Ramuan ajaib
Drama
ini mengisahkan tentang seorang anak yang pemalas, anak itu bernama tika. Ia
berusaha untuk mencari jalan pintas agar bisa hafal semua rumus matematika
tanpa belajar. Meskipun teman- temannya telah mengajak untuk belajar bersama,
tetapi tika menolaknya, apakah yang akan terjadi pada tika??. Inilah drama
pendek dari kelompok kami yang berjudul “ ramuan ajaib”.
Tika
diperankan oleh:
Dini
diperankan oleh:
Buk
guru diperankan oleh:
Nenek
diperankan oleh:
Ibu
tika diperankan oleh:
Pada
suatu hari , bu guru memberi tahu kepada
anak muridnya bahwa 2 hari lagi aka nada ulangan matematika. Tika pun
merasa gelisah, ia memutar otak untuk menemukan 1000 cara hafal rumus tanpa
sibuk – sibuk menghafalnya. Sesampai dirumah, tika hanya duduk manis didepan
teras rumahnya, sambil bergumam “ ndeee,, baa caro lae ko?”
(tiba-tiba
ibu datang)
Ibu : tika ngapain kamu bengong disini?
Tika : “ eh gak ada bu,hehhe….” (cengar-cengir gak
jelas)
Ibu : gak ada tugas untuk besok tik? Koko kmau santai
banget?”
Tika : nggak kok bu, besok itu hari bebas tugas kata
buk guru”
Ibu : nggak? ( ibu tika bingung dan bergumam” emank
ada ya hari bebas tugas?”)
Tika
pun beranjak dari tempat duduknyadan menuju kekamarnya. Ia menutup pintu
kamarnya rapat-rapat dan menguncinya. Tika melanjutkan lamunannya setelah
beberapa jam kemudian, akhirnya tika mendapat ide , ia meletakkan buku
matematikanya dibawah bantal dan berharap ketika ia tidur , semua rumus yang
ada dalam buku itu akan pindah kedalam otaknya… hmm benar-benar ide yang bodoh
kan teman-teman ? Meskipun ide itu kita anggap ide yang bodoh , tetapi tidak
bagi tika , pada malam hari, ketika ia akan tidur , ia benar-benar melakukan
ide nya itu.
Tika : semoga rumusnya lengket ke otak .( harap tika
dengan semangat)
Keesokan
paginya…
Ibu : tika…. Bangun nak, udah pagi ,… cepat mandi
sana..( sambil menggedor-gedor pintuu kamar tika)
Tika : hoam…nyamm…nyamm…. Iya buuu….
Dimeja makan……
Nenek : makan yang banyak , biar cucu nenek cepat gede
dan pintar ….
Tika : nggak ah nek,, kemaren tika makan banyak, eaktu
lagi belajar, dikelas tika malah sakit perut nek.
Nenek : sakit perut? Masuk angin ya cucu nenek?
Tika : ih.. Nenek, udah makan masak skait perut karena
masuk anginsih, sakit perut pengen ke wc nek….
Nenek : oohhhh….. Gitu toh…. Hahha ya udah , tika nggak
usah makan aja kalau begitu ..
Tika : waahh
nenek gimana sih..
Ibu : udah
tika , maklum nenek udah tua, cepetan sarapannya ntar terlambat lho…
Tika : iya
bu..
Sesampainya
disekolah terlihat dini sedang sibuk-sibuk mengangsur-angsur menghafal rumus.
Tika : din..
Ngapain ngomong-ngomong sendiri gitu?
Dini : ye
tika, bukan ngomong –ngomong sendiri gitu, tapi lagi ngehafal nich…
Tika : ouhhhh..
Dini : kamu
kok santai banget tik? Udah hafal ya?
Tiks : nggk?
( tika berusaha untuk mencoba mengingat salah satu rumus, tetapi tidak bisa.)
Dini : dihafal
dong tik, waktunya tinggal sehari lho..
Tika : iya
tenang aja..
Sepulang
sekolah, tika kembali pusing memikirkan cara-car jitu agar ia bisa hafal rumus
sekejab mata. Sore itu, ketika tika sedang tidur-tiduran dikamar, ia mendengar
ibu dan nenek sedang berbincang-bincang diruang tengah..
Nenek : neng..mau
dengar cerita ibu nggak?
Ibu : noleh..
Cerita apa sih nek?
Nenek : tentang
ramuan ajaib..
Ibu : ramuan
ajaib apa sih bu? ( ibu penasaran)
Nenek : ya,
ramuan ajaib yang pernah ibu buat pada masa kecil dulu untuk cepat menghafal
rumus matematika.
Didalam
kamar, tika langsung mendekati pintu kamarnya dan menempelkan daun telinganya
ke pintu.
Ibu : memangnya ada ramuan ajaib seperti itu bu?
Nenek : dengar dulu cerita ibu… dulu ibu ketika
seumuran tika, ibu mirip sekali dengan tika. Ibu itu malas sekali kalau di
suruh belajar. Kemudian ketika menjelang ulangan ibu bingung karena tidak
pernah belajar. Tapi ibu tidak putus asa, ibu berfikir untuk mendapatkan cara
yang cepat agar hafal rumus-rumus matematika. Setelah beberapa lama berfikir,
akhirnya ibu menemukan ide cemerlang.
Ibu :
ide apa itu bu?
Nenek : ibu
membuat ramuan ajaib dengan harapan dapat hafal rumus-rumus matematika. Ramuan
ajaib itu terdiri dari air putih, gula, garam dan abu dari catatan rumus-rumus
matematika yang telah ibu bakar. Kemudian ibu
campur jadi satu dengan air lalu ibu minum.
ibu
: hasilnya bu?
Nenek : waduh
kepala ibu jadi pusing dan perut ibu terasa mual.
Ibu : terus?
Kriiing……kriiiing……kriiiing(suara
telepon berdering)
Nenek : neng itu teleponya berdering!
Ibu
: ya, ceritanya di lanjutkan besok saja ya nek.
Nenek :
ya, ibu tidur dulu ya neng (nenek
berjalan menuju kamar)
Dengan
hati tanpa kekhawatiran menghadapi ulangan matematika besok, tika melangkah
tenang menuju rumah. Di depan gerbang sekolah, dini telah menunggu tika untuk
mengajaknya belajar bersama.
Dini : tik! Ke mana?kerumah ku yuk..
Tika : buat apa ke
rumahmu.tangannya berkacak pinggang
Dini : ya belajar dong, besok kan ulangan matematika,
banyak rumus yang harus di hafal lo!
Tika : kamu saja yang belajar, aku tidak perlu
melakukannya.
Dini : kok bisa begitu?
Tika :
tentu bisa, karena aku telah mendapatkan resep mujarab dari nenekku.
Dini : resep apa sih?
Tika : resep agar sukses ulangan.
Dini :
alaa…ah, paling juga disuruh belajar.
Tika :
wah, kamu salah, pokoknya ini rahasia.
Dini : dasar pelit. jangan-jangan nenekmu dukun.
Tika :
jangan sembarangan ya, kita lihat saja besok.
Malam
telah tiba, tika sibuk mempersiapkan bahan-bahan untuk ramuan ajaibnya. Catatan
matematika, segelas air putih, gula, dan garam. Dengan hati-hati Tika membakar
catatan lembar demi lembar matematikanya. Kemudian dengan hati-hati tika
memasukkan gula, garam dan abu ke dalm gelas yang berisi air. Tiba-tiba suara
ibu memanggil.
Ibu : tika sedang apa kamu di kamar nak?kok ada bau
benda terbakar dari kamarmu.
Tika
terperanjat mendengar ibunya dari ruang tengah. Dia mendekat ke pintu mengamati
lubang kunci dengan seksama, ia memastikan pintunya telah terkunci.
Tika :
tika tidak apa-apa kok bu, tika hanya
menyiapkan untuk ulangan besok kok bu.
Tika
mengaduk ramuan ajaibnya, kemudian meminumnya.
Tika : huekk..kk!ternyata rasanya tidak enak.
Bagaimana nenek dulu meminumnya ya?
Tika meminumnya sekali lagi.
Tika :
huek..kk!huekk..kk!
Ibu : tok…tok….tok…..tika, ada apa nak?suara ibu di
depan pintu
Tika : uhuk..kk!uhuk…kk!tika hanya tersedak kok bu.
Ibu : buka
pintunya nak, ini ibu bawakan susu hangat untukmu.
Tika
membuka pintu dengan perasaan takut ketahuan ibunya.
Ibu : benar, kamu tidak apa-apa?
Tika : tidak apa-apa kok bu.
Ibu : ini
susunya, ibu letakkan di meja belajar.
Tika : ya bu terima kasih. tika masih ketakutan
Ibu keluar dari kamar tika, tika kembali menutup
pintunya sambil mengelus dadanya.
Tika :
kuteruskan nggak ya?……ku teruskan nggak
ya?….ah…daripada susah-susah menghafal mendingan kuteruskan saja.
tika mencoba meminumnya sekali lagi.
Tika : glek…glek….huekk…kk!huek…kk. Aku benar-benar
tidak dapat meminumnya.
Tika tampak pasrah, wajahnya sedikit pucat dan
kepalanya pusing .
Tika : bukankah nenek dulu merasa mual dan pusing?
Artinya ramuan ini mulai bekerja.
Dengan
perasaan sedikit gembira, tika memilih untuk tidur berharap besok rumus-rumus
matemetika melekat di kepalanya.
Hari
sudah pagi, tika masih tidur di kamarnya. Berkali-kali ibunnya mengetuk pintu
dengan perasaan khawatir.
Ibu : tika (tok……tok…..tok), tika(tok….tok….tok)
Tidak
ada jawaban dari kamar tika. Kemudian ibu membuka pintu kamar tika. Ibu melihat
tika masih terbaring di tempat tidurnya. Ibu mendekati tika dan memegang
keningnya.
Ibu : kamu sakit nak?
Tika : nggak kok bu.. Itu cuma efek..hehe..
keesokan harinya disekolah , saat ulangan sedang
berlangsung…
Tika : aduhhh…..(tika mengaduh kesakitan)
Dini : sssst.. Tika kamu kenapa?
Tika : aku sakit perut..
Dini : lho.. Kamu belum sarapan ya?
Tika : udah kok..
tiba-tiba
prettt… disuasana yang hening tika mengeluarkan gas yang berbau busuk dan
bersuara aneh .. Mendadak suasana kelas menjadi ribut karena mendengar tika
kentut .
Dini : huua.. Tika kentut buk…ihh jorok….
Tika : nggak….nggak…. Bukan aku….bukan tika buk..
Dini : iya buk tika yang kentuut buk
Tika : eeee dini,, nggak da orang kentut dow…
Bu guru ; hus… sudah…sudah… jangan ribut…tika, kamu
sakit?
Tika : iya bu..perut tika sakit…
Bu guru : ya sudah, ibu akan menelepon orang tua kamu ,
sebaiknya kamu istirahat dirumah saja ya tik…
Tika : iya buk..
buk
guru pun menelepon ibu tika,
Bu guru ; halo…
assalamualaikum bu…
Bu tika : waalaikumussalam
Bu guru : ini
saya bu guru tika, tika sakit bu,, sebaiknya tika istirahat dulu.
Ibu tika : oh
ya.. Terima kasih bu.. Saya akan menjemput tika..
Tak
lama kemudian tika dijemput oleh ibunya . Setibanya dirumah, ibu bertanya
kepada tika
Ibu:
kenapa kamu tidak jujur kepada ibu tadi pagi tika? Katanya tidak sakit ? Kamu
kenapa sih nak?
Tika : tika…..tika
takut bu..
Ibu : takut
kenpa tika?
Tikaa : takut
ibu marah, karena tika berbuat hal yang bodoh dan mengakibatkan tika sakit.
Ibu : lho
… emaknya tika melakukan hal bodoh apa?
Tika : tika
mau cerita sama nenek aja.. Ada yang mau tika tanyain sama nenek bu..
Ibu
pergi meninggalkan tika, sambil memanggil nenek,, dan kemudian nenek datang.
Nenek : cucu
nenek kenapa?koko bisa sakit?
Tika : tika
minum ramuan ajaib nenek?
Nenek : ramuan
ajaib apa?
Tika : ini
nek( sambil menunujukan sisa ramuannya kepada nenek)
Nenek : kamu
buat ramuan ini? Siapa yang ngajarin ?
Tika : kemaren
tika mendengar nenek sedang bercerita tentang ramuan ajaib kepada ibu, makanya
tika coba..
Nenek : hhahahaha….
Tika : lho…
kok nenek ketawa sih?( heran)
Nenek : oh…ternyata
itu yang membuat kamu sakit?
Tika : iya..kok
bisa ya nek ?
Nenek : waduh..pasti
kamu belum mendengar dengan lengkap cerita nenek waktu itu. Setelah minum
ramuan itu, nenek masih ikut ulangan, dan hasilnya nenek mendapat nilai tiga.
Tika : ha????
Tiga ??? ( tika terkejut )
Nenek : ya…
tiga ..
Tika : lho..bukannya
nenek pandai matematika??
Nenek : ya…nenek
pandai matematika karena… (cerita nenek terputus karena ada suara ketukan
pintu. Tok…..tok….tok… )
Ternyata
yang datang adalah bu guru dan dini. Mereka pun masuk kekamar tika dan
berbincang-bincang.
Bu guru : bagaimana
keadaan mu tika?
Tika : udah
agak mendingan kok bu..
Dini : oh
ya tik…. Emangnya kamu sakit karena apa sih?
Tika : hmmmm…..gara-gara
“ramuan ajaib” (tika tersipu malu)
Bu guru : maksud
kamu ramuan ajaib itu apa tika?
Nenek : itu
lho….ramuan yang terbuat dari campuran gula,garam,air, dan abu dari catatan
rumus-rumus matematika.
Bu guru : hahahahaha….ya
ampun…kamu ini ada-ada saja tik..
Dini : owh…jadi
itu ramuan ajaibmu…hahahaha…
Tika : udah
ah…kan aku malu…owh ya nek..lanjutkan dong ceritanya yang tadi..
Nenek : owh…iya..iya..setelah
itu nenek rajin belajar agar semua rumus matematika dapat melekat di kepala,
tidak dengan meminumnya. Kalau kamu ingin pintar matematika, kamu harus banyak
belajar dan menghafal.
Tika : iya
nek…tika akan berusaha untuk mencobanya..
Bu guru : betul
kata nenek….nah…tika,dini..ingat, tidak ada jalan pintas untuk menjadi pintar,
semua harus dimulai dengan kerja keras.
Tika
dan dini : iya buk..
Bu guru : nah…sekarang
tika istirahat saja dulu…ibu pulang dulu ya…
Bu
guru dan dini pun berpamitan. Semenjak kejadian itu, tika menjadi lebih rajin
belajar karena ia telah sadar bahwa untuk menjadi pintar itu ya harus belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar