1.
Pengertian
Pembelajaran
kooperatif merupakan strategi belajar melalui penempatan siswa belajar dalam
kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan
tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu memahami suatu
bahan pelajaran artinya bahan belum selesai jika salah satu teman dalam
sekelompok belum menguasai bahan pembelajaran.
Model
STAD yang dikembangkan oleh robert slavin dan kolega – koleganya di universitas
john hopkin, merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana, dan merupakan suatu model yang baik untuk pebelajar yang baru
mengenal tentang pembelajaran kooperatif. Slavin (1995) mejelaskan bahwa
pembelajaran kooperatif dengan model STAD, siswa ditempatkan dalam kelompok
belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan campuran dari
kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa
yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin,
kelompok ras dan etnis , atau kelompok sosial lainnya.
Guru
lebih dahulu menyajikan materi baru dalam kelas,kemudian anggota tem
mempalajari dan berlatih untuk materi tersebut dalam kelompok mereka yang
biasanya bekerja berpasangan. Mereka
melengkapi lembar kerja,bertanya satu sama lain,membahas masalah dan
mengerjakan latihan.Tugas –tugas mereka itu harus dikuasai oleh setiap anggota
kelompok. Pada akhirnya guru memberikan
kuis yang harus dikerjakan siswa secara individu.
2.
Ciri-ciri
Cirri-ciri model pembelajaran kooperatif model STAD adalah :
1)
Siswa
bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajarnya.
2)
Kelompok
dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
3)
Bilamana
mungkin, anggota kelompok juga berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin
yang berbeda.
4)
Penghargaan
lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.
Model
pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya 3 tujuan
pembelajaran yaitu :
1) Kemampuan akademik.
2) Penerimaan perbedaan
individu.
3) Pengembangan
keterampilan sosial.
3.
Tahap pelaksanaan
pembelajaran model STAD.
Menurut
Nurasma (2006:52) pembelajaran kooperatif model
STAD terdiri dari 6 tahap :
a. Persiapan materi dan
penerapan siswa dalam kelompok.
Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-kelomok kooperatif.
Kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4 - 5 orang, aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada :
Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-kelomok kooperatif.
Kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4 - 5 orang, aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada :
· Kemampuan akademik
(pandai, sedang dan rendah)
Yang didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu diingat pembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan siswa dengan tingkat prestasi seimbang.
Yang didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu diingat pembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan siswa dengan tingkat prestasi seimbang.
· Jenis kelamin, latar
belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat (pendiam dan aktif), dll.
b.Penyajian
materi
Penyajian materi pelajaran, ditekankan pada ha-hal berikut :
Penyajian materi pelajaran, ditekankan pada ha-hal berikut :
·
Pendahuluan
Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari.
Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari.
·
Pengembangan
Dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan-peranyaan diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain.
Dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan-peranyaan diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain.
·
Praktek
terkendali
Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas jangan menyita waktu lama.
Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas jangan menyita waktu lama.
c. Kegiatan kelompok
Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran juga digunakan untuk melatih kooperatif. Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang konsep dan menjawab pertanyaan.
Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran juga digunakan untuk melatih kooperatif. Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang konsep dan menjawab pertanyaan.
d.Evaluasi
Dilakukan selama 45 - 60 menit secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam kelompok. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok.
Dilakukan selama 45 - 60 menit secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam kelompok. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok.
e. Penghargaan kelompok
Dari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi kelompok diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super.
Dari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi kelompok diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super.
f. Perhitungan ulang skor
awal dan pengubahan kelompok
Satu periode penilaian (3 – 4 minggu) dilakukan perhitungan ulang skor evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru.
Satu periode penilaian (3 – 4 minggu) dilakukan perhitungan ulang skor evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru.
Selanjutnya pemerian penghargaan atas keberhasilan
kelompok dapat dilakukan guru dengan melakukan tahap sebagai berikut :
a) Menghitung
skor individu
Menurut Slavin, untuk menghitung perkembangan skor individu
dihitung dengan cara sebagai berikut :
No
|
Nilai
tes
|
Skor
perkembangan
|
1
|
Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar
|
5 poin
|
2
|
10 sampai 1 poin di bawah skor dasar
|
10 poin
|
3
|
Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar
|
20 poin
|
4
|
Lebih dari 10 poin diatas skor dasar
|
30 poin
|
5
|
Pekerjaan sempurna
|
30 poin
|
b) Menghitung
skor kelompok
Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor
perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor
perkembangan idividu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota kelompok
tersebut. Dalam melakukan perhitungan poin perkembangan kelompok, dapat
ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
|
|
sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok,
diperoleh skor kelompok yang dikategorikan menjadi :
·
Kelompok baik dengan skor rata-rata 15
·
Kelompok hebat dengan skor rata-rata 20
·
Kelompok super dengan skor rata-rata 25
c) Pemberian
hadiah dan pengakuan skor kelompok
Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat,
guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai
dengan prestasinya.
Materi-materi matematika yang
relevan dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions
(STAD) adalah materi-materi yang hanya untuk memahami fakta-fakta,
konsep-konsep dasar dan tidak memerlukan penalaran yang tinggi dan juga hapalan,
misalnya bilangan bulat, himpunan-himpunan, bilangan jam, dll.
4.
Kelebihan
dan kekurangan dari metode kooperatif tipe STAD
Suatu
strategi pambelajaran mempunyai keunggulan dan kekurangan. Demikian pula dengan
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai
beberapa keunggulan (Slavin, 1995:17) diantaranya sebagai berikut:
1) Siswa bekerja sama dalam
mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.
2) Siswa aktif membantu dan
memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
3) Aktif berperan sebagai
tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
4) Interaksi antar siswa
seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.
Selain keunggulan tersebut
pembelajaran kooperatif tipe STAD juga memiliki kekurangan-kekurangan
diantaranya sebagai berikut:
1) Membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum.
2) Membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan
pembelajaran kooperatif.
3) Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga
tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif.
4) Menuntut sifat tertentu
dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
Kekurangan-kekurangan
yang ada pada pembelajaran kooperatif masih dapat diatasi atau diminimalkan.
Penggunaan waktu yang lebih lama dapat diatasi dengan menyediakan lembar
kegiatan siswa (LKS) sehingga siswa dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Sedangkan pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas sesuai kelompok yang
ada dapat dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan
demikian, dalam kegiatan pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk
pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas. Pembelajaran kooperatif
memang memerlukan kemampuan khusus guru, namun hal ini dapat diatasi dengan
melakukan latihan terlebih dahulu. Sedangkan kekurangan-kekurangan yang
terakhir dapat diatasi dengan memberikan pengertian kepada siswa bahwa manusia
tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, siswa
merasa perlu bekerja sama dan berlatih bekerja sama dalam belajar secara
kooperatif.
trima kasih atas postingan anda .... sangat bermanfaat buat saya :) ....
BalasHapustolong posting metode STAD ( Student Teams-Achievement Divisions )
trima kasih